021 - 39838014

Genesa dan Origin Batu Mulia Ruby dan Sapphire (Mineral Korundum)

Kategori

 

"The Big Three + 1" Edition

Bagikan:

 

Genesa Mineral Batu Mulia Ruby dan Sapphire

Syarat utama pembentukan Korundum yang memiliki kualitas untuk dapat dijadikan batu permata adalah pada batuan host rock nya harus kaya akan unsur Aluminum (Al) dan minimnya kandungan unsur Silikon (Si). Karena kandungan unsur inilah yang membentuk mineral Korundum.

Pembentukan Corundum dapat dibagi menjadi 2 tipe yakni secara magmatik dan metamorfik. Pada tipe yang pertama yakni secara magmatik, proses diawali oleh fenomena geologi dengan skala regional yaitu Mantle Upwelling yang terjadi akibat gaya ekstensional yang menyebabkan penipisan kerak. Akibat kerak yang menipis akan menyebabkan magma melakukan intrusi dan mengendap membentuk Pluton (Intrusi magma yang mendingin dengan skala besar). Pada Pluton tersebut akan mengalami kristalisasi yang membentuk mineral korundum bersamaan dengan unsur-unsur pembentuk Ruby (Cr) ataupun Sapphire (Fe & Ti). Hal ini dapat terjadi pada magma yang membeku secara perlahan yang terdapat pada batuan Alkali Basalt dan Syenite (Batuan yang kandungan Si minimum). Sehingga ketika tidak ada unsur-unsur Trace (Cr, Fe, Ti) maka hanya akan membentuk sebuah mineral korundum tanpa ada warna pengotornya.

Pada tipe kedua, proses metamorfisme berperan dalam membentuk kristal korundum. Terdapat 2 tipe pada jenis ini yakni endapan Sensu stricto dan proses metasomatisme.  Pada tipe yang pertama, metamorfisme terjadi akibat suhu (620-670 derajat Celsius) dan tekanan (2,6 - 3,3 Kilobar). Metamorfisme ini tersebar pada batuan marmer, terdapat pada vein, dan dapat berasosiasi dengan orthoclase, graphite, dll. Elemen Al dan Cr yang dibutuhkan untuk proses kristalisasi didapatkan dari batuan marmer tersebut. Pada tipe yang kedua dari jenis ini, terjadi proses metasomatisme yang disebabkan oleh sirkulasi fluida yang menyebabkan penambahan dan pengurangan mineral yang terkandung pada batuan. Metasomatisme pada kasus pembentukan Ruby dan Sapphire berperan dalam proses desilikasi atau penghilangan kuarsa serta difusi unsur Si dari batuan Pegmatit menuju batuan ultramafik.

 

Origin Batu Mulia Ruby 

Pada batu mulia Ruby yang terkenal berasal dari Asia seperti pada negara Afganistan, Burma, Pakistan, Vietnam, Sri Lanka, dan Tajikistan yang deposit korundum Ruby terbentuk oleh batuan metamorfisme Batu Gamping yang menjadi Marmer. Pada bodi batuan marmer sering ditemukannya batu mulia Ruby yang terbentuk akibat proses metamorfik tersebut.

Selain batu mulia Ruby yang berasal dari Burma, Pakistan, Vietnam, Sri Lanka, Tajikistan, terdapat juga Ruby yang Originnya sendiri berasal dari batuan metamorf Amfibolite, warna kemerahannya cukup berbeda dari Ruby yang berasal dari metamorfik batuan marmer. Hal ini yang terjadi pada Negara Afrika, karena geological setting tersebut yang membentuk batuan metamorfik amfibolit. Contohnya pada Tanzania, Kenya, Madagaskar, dan Mozambik

 

Origin Batu Mulia Sapphire

Pada batu mulia Ruby yang terkenal berasal dari Asia seperti pada negara Afganistan, Burma, Pakistan, Vietnam, Sri Lanka, dan Tajikistan yang deposit korundum Ruby terbentuk oleh batuan metamorfisme Batu Gamping yang menjadi Marmer. Pada bodi batuan marmer sering ditemukannya batu mulia Ruby yang terbentuk akibat proses metamorfik tersebut.

 

 

 

 

 

 

REFERENSI

 

Gaston, G & Lee, A. Geological Institute of America (GIA). (2019). “Geology of Corundum and Emerald Gem Deposits : a Review. 

 

Giuliani, G., Groat, L., Marshall, D., & Fallick, E. (2019). “ Emerald Deposits : A Review and Enhanced Classification”. Minerals. MDPI Publication. 105;hh 2-63.

 

Peter, G. (2005). Gemmology Third Edition. Elsevier Publish : Oxford.

 

Peter, G. (1984). Beginner’s Guide to Gemmology. Heinemann Professional Publishing : London.

 

Schmetzer, K. (2022). “ History of Emerald Mining In The Habachtal Deposit of Austria”. Gems & Gemology Spring 2022. Vol LVIII.

 




 


Artikel Lainnya


Batu Mulia dan Logam Mulia di Pegadaian

PT Pegadaian (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tanggal 20 April 1906 dengan nama "Bank van Leening" di Batavia, Hindia Belanda. Seiring perjalanan waktu, Pegadaian mengalami berbagai transformasi dan perkembangan, hingga saat ini menjadi salah satu lembaga jasa keuangan terdepan di Indonesia dengan beragam produk dan layanan yang inovatif. Pada tahun 2011, ketertarikan masyarakat terhadap batu mulia dan logam mulia meningkat drastis. Sebagai BUMN yang terpercaya, Pegadaian senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk dalam hal pengelolaan batu mulia dan logam mulia. Oleh karena itu, PT Pegadaian menawarkan berbagai produk dan jasa layanan yang terkait dengan batu mulia dan logam mulia, mulai dari gadai, jual beli, tabungan hingga sertifikasi sebagai salah satu bukti transformasi dalam mengikuti perkembangan bisnis.  Berbagai jasa layanan batu mulia dan logam mulia dapat digunakan untuk investasi dan menunjang gaya hidup masyarakat, antara lain: Gadai Batu Mulia dan Logam Mulia Gadai logam mulia dan batu mulia adalah dua produk jasa layanan keuangan yang populer di kalangan masyarakat. Pegadaian menawarkan jasa gadai logam mulia berupa emas dan batu mulia berupa berlian. Gadai emas terbagi menjadi berbagai macam produk, yaitu gadai barang emas (koin, batangan, lantakan), gadai perhiasan emas, dan gadai tabungan emas. Sedangkan, gadai berlian hanya berlaku pada barang berlian lepasan saja.  Proses gadai sangat mudah, pertama nasabah mendaftarkan diri jika belum terdaftar di Pegadaian. Kemudian, nasabah akan memberikan barang kepada petugas, lalu barang tersebut akan dilakukan pengujian oleh penaksir untuk diberikan nilai taksiran dari barang yang digadai. Jika barang jaminan berjenis emas, maka akan melewati tahap identifikasi warna, bau, suara, berat jenis, dan uji kimia. Jika barang jaminan berjenis batu lepasan berlian, maka akan melewati tahap identifikasi warna, gores, kekerasan, dan berat jenis.  Dengan menggunakan layanan ini, masyarakat dapat menggunakan emas dan berlian sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dana yang diperlukan.  Jasa Sertifikasi Batu Mulia dan Taksiran Logam Mulia PT Pegadaian menawarkan jasa sertifikasi batu mulia yang berguna bagi masyarakat untuk mengetahui keaslian dan jenis dari batu mulia yang mereka miliki. Layanan jasa sertifikasi batu mulia yang ditawarkan dapat dilakukan di Laboratorium Gemologi (G-Lab) Pegadaian. Jasa sertifikasi tersebut dilakukan oleh gemologist yang sudah bersertifikat internasional dari organisasi terkemuka seperti GIA, AIGS, Gem-A, dan SSEF.  Di samping itu, di G-Lab juga menyediakan jasa layanan taksiran nilai emas untuk berbagai keperluan. Jasa taksiran emas berguna bagi masyarakat yang ingin mengetahui nilai jual emas yang mereka miliki. Nilai harga taksiran yang dikeluarkan bergantung pada harga emas pada hari saat barang diberikan, kemurnian emas, dan komponen-komponen lainnya seperti ada/tidaknya mata berlian/batu mulia. Sumber: Pranata, G. (2022, April 2). Bank van Lening di Batavia, Pegadaian Pertama di asia Tenggara - Semua Halaman. National Geographic. https://nationalgeographic.grid.id/read/133215940/bank-van-lening-di-batavia-pegadaian-pertama-di-asia-tenggara?page=all (n.d.). (2021, September 20). Pegadaian Gadai Emas. PT Pegadaian (Persero).  https://www.pegadaian.co.id/produk/gadai-emas (n.d.). (2021, September 20). Pegadaian Gadai Tabungan Emas. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/gadai-tabungan-emas (n.d.). (2020, April 19). Pegadaian Jasa Taksiran. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/jasa-taksiran (n.d.). (2021, September 20). Pegadaian Jasa Sertifikasi. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/jasa-sertifikasi (n.d.). (2021, June 16). Tentang Kami. Laboratorium G-Lab pegadaian. https://labgemologi.pegadaian.co.id/web/page.php?slug=tentang-kami

Pengujian Batu Mulia dan Logam Mulia

Pada tahun 2014, masyarakat Indonesia menunjukkan minat yang tinggi terhadap batu mulia, atau lebih dikenal sebagai batu akik karena faktor keindahan dan keunikannya. Dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap batu mulia, baik untuk tujuan perhiasan maupun koleksi, maka penting bagi masyarakat untuk memastikan keaslian dan kualitas batu mulia yang dibeli. Salah satu laboratorium yang terpercaya dalam melakukan pengujian dan sertifikasi batu mulia adalah Laboratorium Gemologi (G-Lab) Pegadaian.   Peran G-Lab dalam Pengelolaan Batu Mulia Laboratorium Gemologi Pegadaian (G-Lab) hadir menawarkan produk dan jasa layanan yang terkait dengan batu mulia, seperti sertifikasi batu mulia (batu lepasan maupun batu di dalam perhiasan) dan jasa taksiran barang emas.  Proses sertifikasi dan jasa taksiran melewati beberapa tahap pengujian yang dilakukan oleh tim gemologist yang bersertifikat internasional dari organisasi terkemuka seperti GIA, AIGS, Gem-A, dan SSEF. Mereka menggunakan peralatan modern dan canggih yang disesuaikan dengan standar internasional untuk menghasilkan hasil pengujian yang akurat dan komprehensif. Alur Proses Pengujian Alur proses pengujian nasabah yang ingin membutuhkan jasa layanan sertifikasi dan nilai taksir batu mulia dan emas meliputi pembuatan Customer Information System (CIF) dengan membawa KTP dan barang pengujian ke G-Lab Pegadaian. Kemudian, nasabah akan menandatangani Bukti Penyerahan Objek Sertifikasi/Taksiran. Selanjutnya, barang nasabah akan diuji oleh gemologist selama 1-3 Minggu. Lalu, nasabah akan diinformasikan jadwal pengambilan barang pengujian serta invoice pembayaran jasa layanannya. Terakhir, pegawai G-Lab akan memberikan bukti pengambilan barang yang perlu ditandatangani oleh nasabah serta memberikan hasil pengujian dan barang pengujian.   Pengujian Batu Mulia Layanan pengujian batu mulia merupakan proses identifikasi untuk menentukan keaslian, karakteristik, dan kualitas batu mulia. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, baik yang sederhana maupun yang kompleks, dan melibatkan berbagai peralatan khusus. Adapun beberapa proses identifikasi yang dilakukan dalam pengujian batu mulia, yaitu: Identifikasi fisik meliputi identifikasi bentuk, tipe cutting, dimensi, berat, dan berat jenis. Identifikasi optik menggunakan mikroskop stereo khusus gemologi untuk melihat warna, transparansi, kilap, pecahan, belahan. Refractometer untuk mengukur indeks refraksi batu mulia. Polariscope untuk melihat pola optik pada batu mulia sintetis dan natural. Spectroscope untuk melihat besar gelombang cahaya batu mulia. Dichroscope untuk melihat sifat dan warna pleokroisme batu mulia. Chelsea filter untuk melihat warna spektrum yang lolos pada batu mulia. Identifikasi lain menggunakan alat tertentu, seperti Raman Spectrometer, FTIR, HRD Diamond Analyzer, Diamond View, UV-Vis, Presidium Thermal Conductivity, GIA iD100, dan J-Screen HRD Antwerp.   Pengujian Logam Mulia Pengujian logam mulia, juga dikenal sebagai assay, adalah proses untuk menentukan kemurnian dan komposisi suatu logam mulia. Umumnya logam mulia yang diuji merupakan barang emas dan perak. Adapun beberapa proses identifikasi yang biasanya dilakukan dalam pengujian logam mulia, yaitu:   Identifikasi fisik meliputi identifikasi bentuk, dimensi, berat, dan berat jenis. Identifikasi optik menggunakan mikroskop stereo khusus gemologi untuk melihat warna, pecahan, goresan, dan indikasi kecacatan.  Identifikasi kemurnian menggunakan larutan aqua regia. Identifikasi kimia menggunakan X-ray Fluorescence spectroscopy. Identifikasi lain menggunakan alat tertentu.   Hasil Pengujian Batu Mulia dan Logam Mulia Gemstone Brief Report: Memo singkat mengenai batu mulia lepasan yang meliputi informasi warna, bentuk dan model gosokan, ukuran, berat, treatment batu yang diuji, variety dan species batu yang diuji (termasuk Natural / Sintetik). Gemstone Identification Report: Laporan batu mulia lepasan yang meliputi informasi warna, bentuk dan model gosokan, ukuran, berat, treatment batu yang diuji, fenomena batu yang diuji, kenampakan mikroskopik, variety dan species batu yang diuji (termasuk Natural / Sintetik), dan origin report untuk batu mulia safir, ruby, emerald yang natural. Diamond Grading Report: Laporan kualitas berlian sesuai kaidah 4C (Color, Clarity, Cut, dan Carat weight). Jewellery Report: Laporan hasil pengujian emas dan perhiasan baik mengandung batu mulia ataupun tidak. Taksiran Barang Emas:  Laporan karakteristik barang emas beserta nilai atau harga dari barang emas tersebut.   Sumber: Herman, R. H. (2023). SERTIFIKASI BATU MULIA: Kebutuhan Akan Sebuah Regulasi Demi Melindungi Hak Konsumen Batu Mulia Di Indonesia. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 7(1), 353-367. Putra, A. A. (2019). Kewenangan Pegadaian dalam Menerbitkan Sertifikat Batu Mulia di Indonesia. Jurnal Akta Yudisia, 4(2), 184-190. (n.d.). (2021, September 20). Layanan Kami. Laboratorium G-Lab pegadaian. https://labgemologi.pegadaian.co.id/web/page.php?slug=layanan (n.d.). (2021, June 16). Tentang Kami. Laboratorium G-Lab pegadaian. https://labgemologi.pegadaian.co.id/web/page.php?slug=tentang-kami (n.d.). (2020, April 19). Pegadaian Jasa Taksiran. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/jasa-taksiran (n.d.). (2021, September 20). Pegadaian Jasa Sertifikasi. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/jasa-taksiran