Geological Setting Proses Metamorfik Beryl Di Bumi
Kategori
"The Big Three + 1" Edition
Precious Gemstones Emerald atau Zamrud yang terbentuk dari mineral penyusunnya adalah Beryl, merupakan salah satu mineral yang terbentuknya diperlukan kondisi yang khusus. Pada kasus Batu mulia Emerald ini, yang salah satunya terkenal adalah di Kolombia, ini merujuk bahwa Kolombia adalah salah satu penghasil Emerald terbesar, Kolombia memiliki deposit primer terbentuknya mineral Beryl dengan pengotornya yaitu Kromium (Kr) dan/atau Vanadium (V). Untuk membentuk deposit batuan primer (Kimberlite) bergantung pada Geological Setting, sehingga tidak semua negara dapat menghasilkan Emerald tersebut. Pada kali ini G-Article akan membahas deposit primer Emerald yang terbentuk di berbagai negara.
Berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh Giuliani, G (2019) bahwa deposit primer Beryl dibagi menjadi dua klasifikasi utama yaitu :
Tipe Tektonik akibat Metamorfik, dibagi menjadi empat subtipe yaitu :
M-UMR, Contoh di Brazil, Australia
Batuan Sedimen Black Shales, Contoh di Kolombia, Kanada, USA
Batuan Metamorfik, Contoh di China, Afghanistan, USA
2. Tipe Tektonik akibat Magmatik, dibagi menjadi tiga subtipe yaitu :
Batuan Mafik-ultramafik, Contoh Brazil, Zambia, Rusia, Pakistan
Batuan Sedimen terkena hidrotermal, Contoh China, Kanada, Kazakhstan, Australia
Batuan Granitik, Contoh di Nigeria
Pada pembahasan ini yang di highlight adalah pembentukan Emerald berdasarkan tipe tektonik yang diakibatkan oleh proses metamorfik yang menjadi indikator utamanya.
Subtipe ini terjadi pada daerah tektonik yang tinggi, atau berada di zona sesar yang pada area ini terdapat batuan beku mafik hingga ultramafik. Pada kasus di Pakistan yang terdapat Suture Zone hasil dari terjadinya kolisi oleh lempeng benua menabrak lempeng benua, sehingga membentuk zona Ofiolit dan terdapat batuan beku mafik - ultramafik. Akibat dari setting tektonik yang tinggi (Kolisi), menyebabkan daerah dominan sesar akibat proses metamorfisme yang tinggi, sehingga banyak rekahan pada area tersebut. Pembentuk Emeraldnya sendiri karena adanya proses metasomatisme (Perubahan mineral batuan akibat kontak Metamorphic fluids) oleh rekahan yang terbentuk.
Pada fluida metamorfik tersebutlah yang membawa unsur Si, Be, K, dan Ca. Lalu pada unsur Kromiumnya hasil melelehnya Serpentinit akibat fluida metamorfik tersebut dan memecah unsur Cr pada batuan Serpentinit. Sehingga ketika batuan Serpentinite bertemu dengan fluida tersebut akan mengalami kristalisasi dan membentuk Beryl dengan adanya unsur Cr. Selain di Pakistan, ini juga didapatkan di Austria dan Brazil. Berdasarkan analisis geokimia antara Kromium, Vanadium, dan Fe. Bahwa subtipe ini memiliki sifat Emerald tinggi pada kandungan Fe dikarenakan hasil tabrakan dari lempeng benua yang kaya akan kandungan Fe. Pada hal ini yang membedakan Emerald yang terbentuk pada subtipe ini dengan subtipe yang lain adalah berdasarkan warnanya yang Hijau cukup gelap akibat cukup tingginya unsur Fe.
Pada batuan sedimen dapat juga terbentuk Emerald yang dapat berasal dari suksesi batupasir, batugamping, Blackshales, dan evaporit. Salah satu pembentuk Emerald yang unik yaitu di Kolombia, dimana Host rocknya merupakan batuan sedimen Black shales yang berumur 140 - 100 juta tahun yang lalu, terbentuknya Emerald dikarenakan adanya pertemuan antara Batuan sedimen pada contohnya, Black shales bertemu dengan fluida hidrotermal dan adanya tekanan yang rendah menyebabkan terjadinya proses kimia yaitu rekristalisasi, dan pada saat itu terbentuk Beryl dengan kandungan Kromium yang rendah hingga intermediet. Menjadi kemungkinan Emerald yang dihasilkan berwarna cenderung Hijau terang.
Black Shales dan Evaporit merupakan batuan yang terbentuk pada sedimen dasar laut yang memiliki salinitas tinggi. Salah satu keunikan Emerald yang terbentuk berdasarkan metamorfik sedimen ini adalah adanya inklusi oleh kristal kubik halit (Sodium Klorida) dan juga gelembung uap gas yang terperangkap.
Pada batuan metamorfik yang salah satu kasusnya ada di Afganistan, yaitu Deposit Emerald Panjsher yang berlokasi di Lembah Panjsher. Deposit ini ditemukannya Emerald berupa batuan-batuan metamorfik yang dikategorikan metamorfik menengah hingga tinggi. Contohnya ditemukannya Emerald pada batuan Migmatite, Gneiss, Schist, Marmer, dan juga amfibolit. Tipe metamorfik ini terbentuk akibat proses penekanan atau yang dinamakan Burial yang memiliki kedalaman kurang lebih 15 Km, sehingga pada kedalaman tersebut memberikan dampak suhu yang panas dari 300’C hingga 800’C dengan tekanan 2 -12 Kilobar. Contoh pada kasus pada batuan mafik ultramafik yang mengandung mineral Hornblende, piroksen, dan amfibol, ketika mengalami suhu 600’C dan tekanan 8 Kilobar, maka batuan tersebut akan mengalami metamorfik regional, sebagian mineral mengalami kristalisasi membentuk batuan baru yaitu Amfibolite. Pada proses rekristalisasi inilah yang menyebabkan mineral terbentuk pada batuan metamorf ini. Umumnya para proses rekristalisasi terdapat pertemuan Kromium dengan mineral Beryl, sehingga membentuk Emerald Gemstones.
REFERENSI
Gaston, G & Lee, A. Geological Institute of America (GIA). (2019). “Geology of Corundum and Emerald Gem Deposits : a Review.
Giuliani, G., Groat, L., Marshall, D., & Fallick, E. (2019). “ Emerald Deposits : A Review and Enhanced Classification”. Minerals. MDPI Publication. 105;hh 2-63.
Peter, G. (2005). Gemmology Third Edition. Elsevier Publish : Oxford.
Peter, G. (1984). Beginner’s Guide to Gemmology. Heinemann Professional Publishing : London.
Schmetzer, K. (2022). “ History of Emerald Mining In The Habachtal Deposit of Austria”. Gems & Gemology Spring 2022. Vol LVIII.
Artikel Lainnya
Batu Mulia dan Logam Mulia di Pegadaian
Pengujian Batu Mulia dan Logam Mulia