Berlian Kalimantan (Keterbentukan)
Kategori
Diamond Edition
Berlian kalimantan terbentuk pada kedalaman 120 - 180 km di bawah permukaan tanah dengan temperatur 930 - 1250⁰C dan tekanan 4,2 - 6 GPa. Berlian ini diperkirakan berumur 1,2 - 1,6 miliar tahun.
Berlian Kalimantan saat ini baru ditemukan dalam bentuk secondary deposit, untuk primary igneous host rock (kimberlite atau lamproite) masih belum ditemukan. Berlian Kalimantan dapat dijumpai pada alluvial deposit di Sungai Landak Kalimantan Barat, Sungai Barito Kalimantan Tengah, Banjarmasin-Martapura Kalimantan Selatan. Berlian Kalimantan ditransportasikan melalui sungai-sungai tersebut yang berakhir di Danau Seran dan Danau Cempaka.
Berlian Kalimantan sendiri dibagi menjadi 5 grup berdasarkan morfologi, CL properties, kelimpahan nitrogen, dan karakter aggregation. Kelima grup ini ditemukan di semua lokasi Kalimantan kecuali “Cube Combination Forms” yang hanya ditemukan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Grup “Diver’s Helmet” lebih umum ditemukan di Kalimantan Timur. Grup “Browns” banyak ditemukan di Kalimantan Barat. Sedangkan grup “Yellow” lebih umum ditemukan di Kalimantan Timur.
Berlian umumnya ditemukan pada batuan berumur Precambrian (>500 juta tahun lalu) bersamaan dengan kimberlite atau lamproite. Namun, batuan yang membawa berlian kalimantan memiliki umur yang relatif lebih muda. Meski umur batuan Kalimantan relatif muda, tetapi proses kolisi (tumbukan antar lempeng benua) yang pernah terjadi menghasilkan produk batuan yang kompleks. Proses kolisi tersebut juga menyebabkan batuan dasar Kalimantan mengandung pecahan lithosphere yang berasal dari Gondwanaland.
Penelitian yang telah dilakukan Taylor et al. (1990), mengungkapkan bahwa berlian Kalimantan memiliki kondisi thermal sama dengan Ellendale dan Copeton di Australia. Lebih dari itu, keterbentukan Berlian Kalimantan termasuk kedalam berlian peridotitic sama seperti Ellendale ‘pipe’ di Australia. Berlian tersebut berasal dari lithosphere subcontinental Asia Tenggara dan Australia sebelah barat laut yang merupakan bagian dari Gondwanaland. Sehingga berlian yang ada di Kalimantan dan Australia bagian barat laut diperkirakan berasal dari sumber yang sama yaitu berupa lamproite. Meski demikian, morfologi dan fitur berlian Kalimantan berbeda dengan berlian Australia (baik yang berasal dari kimberlite, lamproite, dan alluvial).
Sumber berlian Kalimantan dipercaya berasal dari Pamali Breccias. Pamali Breccias merupakan material hasil erosi Bobaris ophiolite berumur Late Cretaceous. Bobaris ophiolite di Kalimantan Tengah bisa saja menjadi kimberlite berlian Kalimantan, tetapi karakteristik yang dimiliki masih kurang apabila disebut sebagai kimberlite. Untuk itu perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti sumber berlian kalimantan.
Referensi:
Kadarusman, A., & Tbk, P. I. (2010). The origin of Borneo (Kalimantan) diamond: A summary. In Proceedings PIT IAGI Lombok. The 39th IAGI Annual Convention.
Kueter, N., Soesilo, J., Fedortchouk, Y., Nestola, F., Belluco, L., Troch, J., ... & Driesner, T. (2016). Tracing the depositional history of Kalimantan diamonds by zircon provenance and diamond morphology studies. Lithos, 265, 159-176.
Smith, C. B., Bulanova, G. P., Kohn, S. C., Milledge, H. J., Hall, A. E., Griffin, B. J., & Pearson, D. G. (2009). Nature and genesis of Kalimantan diamonds. Lithos, 112, 822-832.
Spencer, L. K., David , S., Peter, C., & Robert, E. (1988). The Diamond Deposits of Kalimantan, Borneo.
Sun, T. T., Wathanakul, P., Atichat, W., Moh, L. H., Kern, L. K., & Hermanto, R. (2005). KALIMANTAN DIAMOND.
Artikel Lainnya
Batu Mulia dan Logam Mulia di Pegadaian
Pengujian Batu Mulia dan Logam Mulia