021 - 39838014

Pengenalan Batu Mulia Opal dan Variasinya

Genesa Batu Mulia Opal dan Variasinya Batu Permata Opal atau dikenal dengan Batu Baiduri merupakan batuan yang cukup terkenal akibat warnanya yang unik dan memiliki corak yang terkadang dapat membentuk rupa hewan ataupun pemandangan yang sinematik. Opal ini terkenal baik di dunia, maupun di Indonesia sendiri. Karena pada dasarnya di Indonesia terdapat juga batu permata Opal ini yang mungkin masih termasuk dalam Common opal. Opal di Indonesia yang terkenal adalah Opal Kalimaya, ini merujuk dari filosofinya yaitu Kali berasal dari kata daerah yang dialiri air (sungai) dan maya merupakan dari kata “Maja” nama kecamatan ditemukannya batu opal ini yang berada di Banten. Batu Permata Opal ini memiliki corak yang unik dan ada beberapa kondisi yang menyebabkan sifat optik yang khusus dan unik. Semisal terdapat Batu Permata Kalimaya Bunglon yang ketika basah batunya atau terkena air, maka akan memunculkan corak seperti kabut-kabut yang unik, lalu ketika kering akan menimbulkan Play colour atau keindahan warnanya.   Keterbentukan Opal di Alam Opal yang tentunya berharga merupakan opal yang terbentuk di alam, hal ini umumnya ditemukan pada batuan-batuan sedimen, batuan yang terdapat fosilnya, dan juga batuan gunung api (tuf, piroklastik). Opal mudah terbentuk dari batuan yang terdapat rongga-rongga yang berada pada batuan seperti batu piroklastik dan sedimen batu pasir yang terdapatnya porositas. Ketika fluida yang mengandung kandungan silika (fluida bercampur dengan hidrotermal) mengaliri dari batuan-batuan sedimen atau batuan piroklastik, beberapa fluida tersebut akan mengisi kekosongan dari rongga-rongganya dan akan terjadi pendinginan (kristalisasi mineral) kuarsa yang masih terdapat kandungan H2O (air), ketika mendingin kandungan dari air tersebut terperangkap pada silika yang sudah membeku, menjadikan air terperangkap dan membentuk warna indah dari batu permata Opal ini. Besaran dan berat opal tergantung rongga-rongga yang berada pada batuan tersebut, sehingga umumnya opal ditemukan di alam dengan terbilang berat dan ukuran yang tidak besar.   Terdapat juga kondisi kedua, ketika fosil-fosil yang sudah mengalami silisifikasi (salah satu fosilisasi dengan adanya kandungan silika pada fosil tersebut), pada fosil tersebut mengalami pelapukan, sehingga kandungan silikanya larut dan bercampur dengan air, pada suatu kondisi larutan air dengan silika membeku membentuk sebuah opal dengan kandungan airnya mencapai 10%, tetapi ada juga yang sampai mencapai 20%, pada kandungan air yang 20% perlunya perawatan khusus dan ada beberapa tindakan yang perlu dihindari agar Opal Gemstones terawat dengan baik.   Karakteristik untuk Identifikasi Opal Untuk mengidentifikasi opal, terdapat beberapa karakteristik yang tentunya perlu diketahui yaitu mineral pembentuk dari opal adalah silika dioksida (SiO2, kuarsa) bercampur dengan air (H2O), silika dioksida membentuk polimorf (bukan kristal) yang membuat air terperangkap pada silika struktur polimorfnya. Konten airnya dapat mencapai 20%, tetapi pada umumnya sekitar 8-10%. Refractive Index (RI) : 1,37 - 1,47 Birefringence : None Specific Gravity (SG) : 2,15 Mohs Hardness : 5 - 6,5   Tipe Utama Precious Opal 1. Dark Opal Dark Opal merupakan tipe opal yang memiliki latar belakang batunya (batuan dasarnya berwarna hitam). Tipe ini merupakan tipe paling langka dan paling mahal daripada tipe opal lainnya. Pernah ditemukan di Australia pada daerah Lightning Ridge di New South Wales, warna dasar hitamnya terbentuk adanya kehadiran partikel gelap yang terbentuk di silika strukturnya. Warna hitam ini tentunya mempengaruhi indahnya opal oleh patternnya karena dasarnya gelap.   2. White Opal White Opal atau biasa disebut dengan Milky Opal, memiliki latar warna batuan dasar yaitu warna putih susu, krem, abu-abu kehijauan, atau mungkin juga hampir transparan. White Opal ini ditemukan di Ethiopia dan Australia, spesifiknya pada Coober Pedy di Australia Selatan. Warna latarnya ini dapat terbentuk karena adanya kehadiran Iron oxide (Fe2O3), tipe White Opal ini yang paling sering ditemukan.   3. Boulder Opal Boulder Opal merupakan salah satu opal yang mungkin dianggap cukup murah dan juga mudah ditemukan, karena satu hal latar batuan merupakan batuan bongkah (Boulder) yang mungkin merupakan batuan sedimen, ada juga yang ditemukan dari batuan yang mengandung besi, sehingga terlihat berwarna agak gelap. Ini mudah sekali ditemukan di Queensland, Australia   4. Fire Opal Fire opal memiliki warna yang cerah seperti warna terbakar, ada yang berwarna kuning kejinggan, jingga kemerahan, atau juga ada yang berwarna kuning saja. Opal ini sangat indah dari Body tone saja, jarang yang terdapat patternnya atau dapat dianggap langka, sehingga tanpa Play of colour, Fire Opal ini sudah cukup mahal. Fire opal salah satunya ditemukan di Mexico dan terkenal pada area tersebut.  

Fool's Gold Identification

Mineral pyrite sering disebut dengan fool’s gold atau emas palsu, karena memiliki kilap logam dan warna kekuningan yang sepintas mirip dengan emas. Umumnya ditemukan pada batuan beku, metamorf dan sedimen. Terutama pada urat hidrotermal dan mata air panas. Mineral sulfida adalah komponen utamanya, berasosiasi dengan mineral galena, chalcopyrite, hematite, fluorite, quartz, barite dan calcite.

Fenomena Batu Mulia

Salah satu keajaiban alam yang terdapat pada batu mulia adalah fenomena batu mulia. Dalam ilmu gemologi, fenomena pada batu mulia menjadi salah satu kunci dalam menentukan penamaan varietas batu mulia. Beberapa Fenomena batu mulia yang dikenal dalam dunia gemologi antara lain : Chatoyancy (Cat’s Eye) Fenomena ini terjadi karena efek pantulan dari inklusi berupa “needles”,”fibrous”, atau “cavities”yang terdapat di dalam batu mulia yang tersusun secara paralel. Cat’s eye hanya bisa terlihat dengan jelas pada batu dengan gosokan cabochon. Contoh : Cat’s eye chrysoberyl, cat’s eye spinel, cat’s eye aquamarine, cat’s eye sillimanite, dll.   Asterism (Star) Fenomena asterism hampir sama dengan cat’s eye tetapi inklusi yang berupa “needles” atau “fibrous” tersusun secara paralel dan lebih dari satu arah dalam sebuah batu mulia. Apabila inklusi tersusun dari dua arah akan menghasilkan efek star 4, dan ketika tersusun dari 3 arah akan menghasilkan star 6. Sama seperti cat’s eye, fenomena asterism hanya terjadi pada gosokan cabochon. Contoh : star sapphire, star ruby, star spinel, star quartz, dll   Aventurescence Adalah efek berkelip-kelip dari inklusi yang berupa partikel-partikel kecil di dalam batu yang terkena sinar dari sudut tertentu. Contoh : sunstone oligoclase feldspar.   Iridescence Fenomena ini terjadi karena adanya pantulan sinar yang terurai pada struktur lapisan yang sangat tipis di dalam sebuah batu mulia. Biasanya bisa kita lihat adanya spektral warna (warna pelangi) ketika terkena cahaya. Contoh : fire agate, iris quartz.     Adularescence (schiller) Fenomena ini adalah karakteristik dari batu moonstone orthoclase feldspar. Adularescence terjadi karena pantulan cahaya dari struktur lapisan di bawah permukaan yang berseling-seling pada mineral orthoclase dan albite (plagioclase) feldspar.     Labradorescence Seperti yang terjadi pada fenomena iridescence tetapi memiliki bentuk yang khas. Fenomena ini terlihat pada labradorite feldspar. Labradorescence disebabkan oleh lapisan yang sangat tipis pada struktur “lamellar twinning”. Orient Fenomena ini adalah kombinasi dari perpaduan pantulan dan penguraian cahaya yang mengakibatkan spektral warna (warna pelangi) yang terlihat di permukaan. Fenomena ini terjadi pada pearl dan mother of pearl.   Play of color Fenomena ini terjadi pada precious opal dengan memperlihatkan bagian-bagian spectral warna (warna pelangi) dan mengalami perubahan warna ketika sudut pandang kita bergeser. Play of color adalah dampak dari penguraian cahaya yang melewati struktur mikroskopik “silica spheres”. Color change Adalah fenomena pada batu mulia yang menunjukkan satu warna ketika disinari “incandescence light” dan berganti warna ketika disinari “day light”. Contoh : color change sapphire, alexandrite chrysoberyl.  

CORUNDUM DAN VARIETASNYA

Ruby dan sapphire merupakan varietas dari spesies corundum yang cukup dikenal masyarakat luas, apalagi pecinta batu  di seluruh dunia  tentu sudah familiar dengan nama tersebut. Corundum banyak ditemukan di Myanmar, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Australia, Tanzania, Madagascar, Afghanistan dan berbagai negara lainnya. Corundum memiliki bentuk kristal sistem hexagonal (trigonal), dengan komposisi kimia Al2O3, indek bias 1.762-1.770 (+ .009, - .005), berat jenis 4.00 (+ .10,- .05), serta tingkat kekerasan 9 skala mohs. Berikut adalah varietas-varietas dari spesies corundum : Sumber : 1. GIA Gem Reference Guide 2. Gambar dari berbagai sumber di internet

BERYL DAN VARIETASNYA

Emerald merupakan salah satu varietas dari spesies beryl yang sudah dikenal sebagai batu mulia sejak zaman mesir kuno. Spesies ini banyak ditemukan di Colombia, Zambia, Brazil, Zimbabwe, Afghanistan, Madagascar, Pakistan, Utah (US), dan berbagai negara lainnya. Beryl memiliki bentuk kristal sistem hexagonal, dengan komposisi kimia Be3Al2Si6O18, indek bias 1.577-1.583 (± .017), berat jenis 2.72 (+ .18, - .05), serta tingkat kekerasan 7.5 – 8 skala mohs. Berikut adalah varietas-varietas dari spesies beryl : Sumber : 1. GIA Gem Reference Guide 2. Gambar dari berbagai sumber di internet

JADE

Jade atau sering disebut dengan Giok oleh masyarakat Indonesia adalah material batu mulia terkuat (tough) yang pernah dikerjakan oleh manusia untuk dijadikan karya seni baik berupa pahatan, ornamen, ataupun sebagai batu mulia perhiasan. Material Jade terkenal kuat karena adanya kristal-kristal kecil pembentuknya yang saling mengunci satu dengan yang lain. Penamaan Jade berasal dari bahasa Spanyol piedra de hijada (yang kira-kira berarti berguna untuk mengobati penyakit ginjal). Sampai saat ini hanya dua mineral yang bisa dikategorikan sebagai Jade asli, yaitu Nephrite-Jade dan Jadeite-Jade. Nephrite-Jade adalah varietas berserat compact dari famili actinolite-tremolite yang berasal dari grup mineral amphibole. Material ini banyak ditemukan di seluruh penjuru dunia seperti : New Zealand, Canada, China, Amerika Serikat, Indonesia. Warnanya bervariasi dari hijau muda sampai hijau gelap, kuning sampai ciklat, abu-abu, dan hitam. Ciri khususnya adalah seringkali ditemukan bintik-bintik hitam di dalamnya apabila dilihat dalam pembesaran. Jadeite-Jade mempunyai unsur kimia NaAl(SiO3)2 yaitu Sodium Aluminum Silicate. Jadeite-Jade relatif lebih mahal harganya dari ‘saudaranya’ Nephrite-Jade karena lebih langka ditemukan untuk kualitas batu mulia. Kombinasi faktor utama penentuan kualitas dan harga dari Jadeite-Jade adalah dari : Intensitas warna, transparansi dan tekstur. Range warna dari Jadeite-Jade cukup bervariasi dari putih sampai abu-abu pucat, hijau kekuning-kuningan sampai hijau kebiru-biruan (warna hijau zamrut), violet (ungu tua), kuning, merah, coklat, dan hitam. Daerah penghasil kualitas batu mulia antara lain : Myanmar, Guatemala, Jepang, Amerika Serikat, Rusia. Sumber : AIGS Gem Identification 2012 Gems, Sixth Edition, Michael O’Donoghue 2006 GIA Gems Reference Guide 2009 Gambar dari berbagai sumber

Quartz

Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan mohs 7, indek bias 1.544 – 1.553 dan berat jenis 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam.                 Berikut adalah varietas -varietas dari spesies kuarsa (quartz) :

CHALCEDONY DAN VARIETASNYA

Chalcedony merupakan bentuk cryptocrystalline dari Quartz. Chalcedony banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, salah satunya adalah Chrysocolla-Chalcedony yang populer dengan nama batu bacan. Chalcedony memiliki bentuk kristal sistem hexagonal (trigonal) dalam ukuran cryptocrystalline, dengan komposisi kimia SiO2, indek bias 1.53 atau 1.54 (spot reading), berat jenis 2.60 (+ .10,- .05),  serta tingkat kekerasan 6.5 – 7.0 skala mohs. Berikut adalah varietas -varietas dari spesies chalcedony : Sumber : 1. GIA Gem Reference Guide 2. Gambar dari berbagai sumber di internet

OPAL

Opal pertama kali ditemukan di Kota Lightning Ridge (salah satu kota di Negara Australia-edit) pada akhir 1880-an, tetapi nilainya tidak diakui sampai Charlie Nettleton menemukan bahan rough pertama pada 1903 dan menjual paket pertama Black Opal pada akhir tahun yang sama.                 Ada 3 (tiga) alasan mengapa Opal disukai. Pertama, karena formasi dari Opal itu sendiri. Ketika Opal terbentuk, silica gel mengisi celah-celah di bebatuan. Seperti air menguap, silica tersebut terdeposit dalam bentuk bola-bola kecil. Kedua adalah interaksinya terhadap cahaya, kilatan “play-of-color” Opal terbentuk karena difraksi cahaya oleh bulatan-bulatan Silica yang terlihat seperti bola ping-pong kecil di dalam sebuah kotak. Ketiga, uniknya susunan bulatan-bulatan silica membentuk berbagai variasi pola dan warna yang fantastik. Tidak ada dua Opal yang persis sama.                 Ada 3(tiga) aspek utama yang menentukan kualitas Opal: Warna – warna latar belakang dan fenomena play-of-color Pola – susunan dari fenomena play-of-color Kejernihan – transparansi dan banyaknya inklusi Sumber : http://www.gia.edu/opal#.WBBmJYVOLIV                 Opal memiliki komposisi kimia SiO2·nH2O, indek bias 1.450 (+.020, -.080), berat jenis 2.15 (+.08, -.90),  serta tingkat kekerasan 5.5–6 skala mohs. Berikut adalah tipe-tipe dari Opal :

BERILAN DAN IMITASINYA

Penamaan untuk Berlian (Diamond) berasal dari bahasa Yunani ‘adamous’ yang berarti ‘unconquerable’ atau yang tak tertundukkan. Penamaan ini tak lepas dari fakta bahwa berlian adalah material terkeras yang pernah ditemukan manusia di muka bumi. Istilah kekerasan disini adalah mengacu pada tingkat ketahanan berlian untuk menahan segala macam goresan dari material lain selain berlian itu sendiri. Jadi pada akhirnya tidak ada material lain yang dapat menggores berlian kecuali berlian itu sendiri. Mengapa harga berlian relatif mahal? Berbagai macam faktor sangat mempengaruhi harga berlian, kelangkaan deposit di muka bumi dan faktor 4C (Color, Clarity, Cut, Carat) sangat berpengaruh di dalam penentuan harga berlian. Proses mendapatkan berlian dari tambang, jalur distribusi perusahaan-perusahaan seperti De Beers, Dominion Diamond Corporation, Rio Tinto, dll  proses perencanaan dan pemolesan yang kompleks, hingga dapat dipakai terikat dalam cincin di jari manis pasangan anda pun tidaklah mudah. Dari kombinasi faktor-faktor tersebut di atas, maka tak heran harga berlian menjadi mahal. Mengingat industri berlian ini sangat rumit dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk terjun didalamnya, maka manusia mencari cara alternatif untuk mendapatkan tiruan/imitasi berlian yang dapat dipakai dengan harga yang relatif lebih terjangkau. Batu-batu permata lain baik itu batu natural alam ataupun batu sintetik buatan pabrik dipakai sebagai subtitusi berlian. Perbandingan karakteristik berlian dan imitasi/tiruan yang sering dipakai dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :  Sumber: AIGS Gem Identification 2012 AIGS Diamond Grading and Pricing 2012 Gambar dari berbagai sumber    

    Artikel Terpopuler

    BERILAN DAN IMITASINYA

    Penamaan untuk Berlian (Diamond) berasal dari bahasa Yunani ‘adamous’ yang berarti ‘unconquerable’ atau yang tak tertundukkan. Penamaan ini tak lepas dari fakta bahwa berlian adalah material terkeras yang pernah ditemukan manusia di muka bumi. Istilah kekerasan disini adalah mengacu pada tingkat ketahanan berlian untuk menahan segala macam goresan dari material lain selain berlian itu sendiri. Jadi pada akhirnya tidak ada material lain yang dapat menggores berlian kecuali berlian itu sendiri. Mengapa harga berlian relatif mahal? Berbagai macam faktor sangat mempengaruhi harga berlian, kelangkaan deposit di muka bumi dan faktor 4C (Color, Clarity, Cut, Carat) sangat berpengaruh di dalam penentuan harga berlian. Proses mendapatkan berlian dari tambang, jalur distribusi perusahaan-perusahaan seperti De Beers, Dominion Diamond Corporation, Rio Tinto, dll  proses perencanaan dan pemolesan yang kompleks, hingga dapat dipakai terikat dalam cincin di jari manis pasangan anda pun tidaklah mudah. Dari kombinasi faktor-faktor tersebut di atas, maka tak heran harga berlian menjadi mahal. Mengingat industri berlian ini sangat rumit dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk terjun didalamnya, maka manusia mencari cara alternatif untuk mendapatkan tiruan/imitasi berlian yang dapat dipakai dengan harga yang relatif lebih terjangkau. Batu-batu permata lain baik itu batu natural alam ataupun batu sintetik buatan pabrik dipakai sebagai subtitusi berlian. Perbandingan karakteristik berlian dan imitasi/tiruan yang sering dipakai dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :  Sumber: AIGS Gem Identification 2012 AIGS Diamond Grading and Pricing 2012 Gambar dari berbagai sumber    

    Quartz

    Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan mohs 7, indek bias 1.544 – 1.553 dan berat jenis 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam.                 Berikut adalah varietas -varietas dari spesies kuarsa (quartz) :

    CHALCEDONY DAN VARIETASNYA

    Chalcedony merupakan bentuk cryptocrystalline dari Quartz. Chalcedony banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, salah satunya adalah Chrysocolla-Chalcedony yang populer dengan nama batu bacan. Chalcedony memiliki bentuk kristal sistem hexagonal (trigonal) dalam ukuran cryptocrystalline, dengan komposisi kimia SiO2, indek bias 1.53 atau 1.54 (spot reading), berat jenis 2.60 (+ .10,- .05),  serta tingkat kekerasan 6.5 – 7.0 skala mohs. Berikut adalah varietas -varietas dari spesies chalcedony : Sumber : 1. GIA Gem Reference Guide 2. Gambar dari berbagai sumber di internet

    JADE

    Jade atau sering disebut dengan Giok oleh masyarakat Indonesia adalah material batu mulia terkuat (tough) yang pernah dikerjakan oleh manusia untuk dijadikan karya seni baik berupa pahatan, ornamen, ataupun sebagai batu mulia perhiasan. Material Jade terkenal kuat karena adanya kristal-kristal kecil pembentuknya yang saling mengunci satu dengan yang lain. Penamaan Jade berasal dari bahasa Spanyol piedra de hijada (yang kira-kira berarti berguna untuk mengobati penyakit ginjal). Sampai saat ini hanya dua mineral yang bisa dikategorikan sebagai Jade asli, yaitu Nephrite-Jade dan Jadeite-Jade. Nephrite-Jade adalah varietas berserat compact dari famili actinolite-tremolite yang berasal dari grup mineral amphibole. Material ini banyak ditemukan di seluruh penjuru dunia seperti : New Zealand, Canada, China, Amerika Serikat, Indonesia. Warnanya bervariasi dari hijau muda sampai hijau gelap, kuning sampai ciklat, abu-abu, dan hitam. Ciri khususnya adalah seringkali ditemukan bintik-bintik hitam di dalamnya apabila dilihat dalam pembesaran. Jadeite-Jade mempunyai unsur kimia NaAl(SiO3)2 yaitu Sodium Aluminum Silicate. Jadeite-Jade relatif lebih mahal harganya dari ‘saudaranya’ Nephrite-Jade karena lebih langka ditemukan untuk kualitas batu mulia. Kombinasi faktor utama penentuan kualitas dan harga dari Jadeite-Jade adalah dari : Intensitas warna, transparansi dan tekstur. Range warna dari Jadeite-Jade cukup bervariasi dari putih sampai abu-abu pucat, hijau kekuning-kuningan sampai hijau kebiru-biruan (warna hijau zamrut), violet (ungu tua), kuning, merah, coklat, dan hitam. Daerah penghasil kualitas batu mulia antara lain : Myanmar, Guatemala, Jepang, Amerika Serikat, Rusia. Sumber : AIGS Gem Identification 2012 Gems, Sixth Edition, Michael O’Donoghue 2006 GIA Gems Reference Guide 2009 Gambar dari berbagai sumber

    Apa itu Batu Mulia

    Dari sekitar 3.000 mineral yang terdapat di alam semesta, hanya ada beberapa jenis mineral yang memiliki kualitas khusus yang biasa kita sebut sebagai batu mulia (gemstone). Dalam mempelajari dan mengidentifikasi batu mulia, para ilmuwan menerapkan prinsip-prinsip gemologi. Dalam ilmu gemologi, syarat suatu mineral agar bisa dikatakan sebagai batu mulia harus memiliki tiga kriteria pokok. Tiga kriteria pokok tersebut adalah Keindahan (beauty) Keindahan adalah faktor yang sangat penting. Batu mulia harus terlihat menarik dan memiliki warna yang indah. Faktor-faktor yang mempengaruhi keindahan antara lain: Kemilau permukaan ( luster) Warna (color) Dispersi (Dispersion) Transparansi (Transparency) Briliansi (Brilliancy)   Ketahanan (durability) Ketika batu mulia digunakan sebagai perhiasan yang dipakai sehari-hari, ia harus memiliki kemampuan untuk tetap mempertahankan keindahannya terhadap panas, bahan-bahan kimia, dan jangka waktu pemakaian. Faktor yang mempengaruhi durability antara lain kekerasan (hardness), ketangguhan/ keuletan (toughness), dan stabilitas (stability). Kelangkaan (rarity) Faktor yang tidak kalah penting dan menjadi kunci dalam penentuan harga adalah Kelangkaan. Hal ini berkaitan erat dengan hukum permintaan dan penawaran di pasar. Semakin langka batu mulia dan diperkirakan tidak akan ditemukan pusat pertambangan yang baru dalam waktu dekat, maka harga sebuah batu mulia bisa melambung sangat tinggi. Meskipun pemasaran (marketing) tetap menjadi bagian yang penting dalam penentuan harga dan pasar.