021 - 39838014

Proses Keterbentukan Berlian

Kategori

 

Diamond Edition

Bagikan:

 

Diamond atau berlian merupakan salah satu batu permata dengan harga yang paling mahal.  Tidak hanya sebagai perhiasan, berlian juga dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan industri seperti alat pemotong, bahan pemoles, heat sink pada elektronik, dan masih banyak lagi. 

Berlian tersusun atas 99,95% karbon. Meskipun graphite juga tersusun atas karbon, tetapi struktur kristal dan proses pembentukannya menjadikan graphite tidak sekeras berian. Berlian sendiri merupakan material paling keras di bumi, dengan skala kekerasan 10 mhos. Hal tersebut menjadikan berlian hanya dapat digores oleh berlian itu sendiri. 

Butuh jutaan bahkan milyar-an tahun untuk berlian dapat terbentuk sempurna. Hal tersebut dikarenakan dalam proses keterbentukannya, berlian membutuhkan kondisi tekanan, temperatur, dan komposisi kimia yang spesifik. Dengan proses yang panjang dan kondisi yang spesifik dalam pembentukannya, menyebabkan berlian membutuhkan waktu panjang. Setelah terbentuk, berlian juga membutuhkan waktu jutaan hingga milyaran tahun untuk proses pendinginan berlian. Bahkan batuan pembawa berlian umumnya memiliki umur yang lebih muda dibandingkan dengan berlian yang dibawanya.

Keterbentukan berlian ini dimulai dengan akumulasi material utama pembentuk berlian, yaitu karbon. Karena material karbon cukup sedikit pada mantel, menyebabkan berlian cenderung langka. Karbon material utama pembentuk berlian dibagi menjadi dua berdasarkan sumbernya, yaitu primordial dan recycled. Primordial karbon merupakan jenis material karbon yang telah ada di mantel sejak awal pembentukan bumi. Sedangkan recycled karbon berasal dari material teroksidasi yang tersimpan di dalam bumi, seperti CO2 dan CO3. Selain itu, material karbon juga dihasilkan dari molekul organik yang berasal dari makhluk hidup, khususnya yang memiliki cangkang (CaCO3). Karbon dari material organik ini akan dibawa ke dalam bumi melalui proses subduksi. Subduksi yang merupakan proses penunjaman kerak samudera yang banyak mengandung CaCO3 ke bawah kerak benua.

Ketika akumulasi karbon sudah mencapai kedalaman dengan temperature 950 - 1400⁰C dan tekanan 4 GPa, proses pembentukan berlian akan dimulai. Suhu/temperature akan sebanding dengan kedalaman yang disebut dengan gradient geothermal. Berdasarkan mekanisme gradient geothermal tersebut, akan tercapai suku 950⁰C pada kedalaman 140 km. Pada kedalaman tersebut juga akan didapatkan tekanan yang sangat besar akibat tumpukan batuan yang berada diatasnya.  

Proses keterbentukan berlian ini sangat berhubungan dengan proses redoks (reduksi-oksidasi) antara material utama dengan dinding batuan. Dalam proses keterbentukannya ini terkadang ditemukan mineral pengotor berupa Nitrogen dan atau Boron. Keberadaan mineral pengotor ini akan mempengaruhi warna dan bentuk kristal dari berlian tersebut. Umumnya berlian dengan kandungan karbon murni 100% akan menghasilkan berlian takberwarna bertipe IIa. Ketika berlian mengandung mineral pengotor berupa Boron akan dihasilkan berlian berwarna biru dengan tipe IIb. Sedangkan berlian dengan mineral pengotor Nitrogen akan menghasilkan warna kuning dengan tipe Ia/Ib tergantung jenis ikatan karbon yang terbentuk. 

Dalam beberapa kasus, berlian terbentuk di kedalaman lebih dari 600 km yang sering disebut superdeep diamond. Berlian jenis ini terbentuk pada tekanan dan suhu yang lebih tinggi dibandingkan berlian pada umumnya. Berlian jenis ini biasanya memiliki warna pink/coklat. Selain itu, dapat juga ditemukan berlian berwarna biru ketika mineral pengotornya berupa Boron. Pada superdeep diamond, tidak dapat ditemukan mineral pengotor berupa Nitrogen. 

Berlian yang terbentuk dan tersimpan jauh di bawah permukaan bumi akan terbawa naik bersamaan dengan aktivitas gunung berapi. Berlian akan terbawa ke permukaan bersamaan dengan magma yang mendingin dan membentuk batuan beku. Batuan yang membawa berlian ini disebut dengan “kimberlite”. Kimberlite menjadi sumber utama tambang berlian. Selain aktivitas gunung api, berlian juga dapat dibawa ke permukaan melalui intrusi magma seperti dike atau sill yang biasa disebut dengan “lamproite”. Lamproite cenderung memiliki kandungan yang lebih sedikit dibandingkan kimberlite. 

Erosi yang terjadi terus menerus mengakibatkan batuan pembawa berlian lapuk dan berlian ikut terlepas, terlebih kimberlite sangat mudah mengalami pelapukan dan erosi. Kemudian berlian ini akan tertransportasi melalui sungai dan terdeposisi di sungai seperti yang terjadi di Sungai Orange di Afrika Selatan. Selain itu, berlian juga dapat tertransportasi melalui longshore current seperti yang terjadi di Selatan Atlantik.

 

 

Refrensi

Bulanova, G. P. (1995). The formation of diamond. Journal of Geochemical Exploration, 53(1-3), 1-23.

GIA. 2023. Diamonds Origins. https://discover.gia.edu/diamond-origin

GIA. 2023. Diamond Description. https://www.gia.edu/diamond-description

GIA. 2023. Where Diamonds Come From. https://4cs.gia.edu/en-us/where-diamonds-come-from/

Mahmut MAT. (2023). Diamond. https://geologyscience.com/minerals/diamond/

Shirey, Steven & Shigley, James. (2013). Recent Advances In Understanding The Geology od Diamonds. Gems & Geomology. 

Smith, Karen V., & Shirey, Steven B. (2018). How Do Diamonds Form in the Deep Earth?. Gems & Geology. GIA.

Stachel, T., & Luth, R. W. (2015). Diamond formation—Where, when and how?. Lithos, 220, 200-220.


Artikel Lainnya


Batu Mulia dan Logam Mulia di Pegadaian

PT Pegadaian (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tanggal 20 April 1906 dengan nama "Bank van Leening" di Batavia, Hindia Belanda. Seiring perjalanan waktu, Pegadaian mengalami berbagai transformasi dan perkembangan, hingga saat ini menjadi salah satu lembaga jasa keuangan terdepan di Indonesia dengan beragam produk dan layanan yang inovatif. Pada tahun 2011, ketertarikan masyarakat terhadap batu mulia dan logam mulia meningkat drastis. Sebagai BUMN yang terpercaya, Pegadaian senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk dalam hal pengelolaan batu mulia dan logam mulia. Oleh karena itu, PT Pegadaian menawarkan berbagai produk dan jasa layanan yang terkait dengan batu mulia dan logam mulia, mulai dari gadai, jual beli, tabungan hingga sertifikasi sebagai salah satu bukti transformasi dalam mengikuti perkembangan bisnis.  Berbagai jasa layanan batu mulia dan logam mulia dapat digunakan untuk investasi dan menunjang gaya hidup masyarakat, antara lain: Gadai Batu Mulia dan Logam Mulia Gadai logam mulia dan batu mulia adalah dua produk jasa layanan keuangan yang populer di kalangan masyarakat. Pegadaian menawarkan jasa gadai logam mulia berupa emas dan batu mulia berupa berlian. Gadai emas terbagi menjadi berbagai macam produk, yaitu gadai barang emas (koin, batangan, lantakan), gadai perhiasan emas, dan gadai tabungan emas. Sedangkan, gadai berlian hanya berlaku pada barang berlian lepasan saja.  Proses gadai sangat mudah, pertama nasabah mendaftarkan diri jika belum terdaftar di Pegadaian. Kemudian, nasabah akan memberikan barang kepada petugas, lalu barang tersebut akan dilakukan pengujian oleh penaksir untuk diberikan nilai taksiran dari barang yang digadai. Jika barang jaminan berjenis emas, maka akan melewati tahap identifikasi warna, bau, suara, berat jenis, dan uji kimia. Jika barang jaminan berjenis batu lepasan berlian, maka akan melewati tahap identifikasi warna, gores, kekerasan, dan berat jenis.  Dengan menggunakan layanan ini, masyarakat dapat menggunakan emas dan berlian sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dana yang diperlukan.  Jasa Sertifikasi Batu Mulia dan Taksiran Logam Mulia PT Pegadaian menawarkan jasa sertifikasi batu mulia yang berguna bagi masyarakat untuk mengetahui keaslian dan jenis dari batu mulia yang mereka miliki. Layanan jasa sertifikasi batu mulia yang ditawarkan dapat dilakukan di Laboratorium Gemologi (G-Lab) Pegadaian. Jasa sertifikasi tersebut dilakukan oleh gemologist yang sudah bersertifikat internasional dari organisasi terkemuka seperti GIA, AIGS, Gem-A, dan SSEF.  Di samping itu, di G-Lab juga menyediakan jasa layanan taksiran nilai emas untuk berbagai keperluan. Jasa taksiran emas berguna bagi masyarakat yang ingin mengetahui nilai jual emas yang mereka miliki. Nilai harga taksiran yang dikeluarkan bergantung pada harga emas pada hari saat barang diberikan, kemurnian emas, dan komponen-komponen lainnya seperti ada/tidaknya mata berlian/batu mulia. Sumber: Pranata, G. (2022, April 2). Bank van Lening di Batavia, Pegadaian Pertama di asia Tenggara - Semua Halaman. National Geographic. https://nationalgeographic.grid.id/read/133215940/bank-van-lening-di-batavia-pegadaian-pertama-di-asia-tenggara?page=all (n.d.). (2021, September 20). Pegadaian Gadai Emas. PT Pegadaian (Persero).  https://www.pegadaian.co.id/produk/gadai-emas (n.d.). (2021, September 20). Pegadaian Gadai Tabungan Emas. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/gadai-tabungan-emas (n.d.). (2020, April 19). Pegadaian Jasa Taksiran. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/jasa-taksiran (n.d.). (2021, September 20). Pegadaian Jasa Sertifikasi. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/jasa-sertifikasi (n.d.). (2021, June 16). Tentang Kami. Laboratorium G-Lab pegadaian. https://labgemologi.pegadaian.co.id/web/page.php?slug=tentang-kami

Pengujian Batu Mulia dan Logam Mulia

Pada tahun 2014, masyarakat Indonesia menunjukkan minat yang tinggi terhadap batu mulia, atau lebih dikenal sebagai batu akik karena faktor keindahan dan keunikannya. Dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap batu mulia, baik untuk tujuan perhiasan maupun koleksi, maka penting bagi masyarakat untuk memastikan keaslian dan kualitas batu mulia yang dibeli. Salah satu laboratorium yang terpercaya dalam melakukan pengujian dan sertifikasi batu mulia adalah Laboratorium Gemologi (G-Lab) Pegadaian.   Peran G-Lab dalam Pengelolaan Batu Mulia Laboratorium Gemologi Pegadaian (G-Lab) hadir menawarkan produk dan jasa layanan yang terkait dengan batu mulia, seperti sertifikasi batu mulia (batu lepasan maupun batu di dalam perhiasan) dan jasa taksiran barang emas.  Proses sertifikasi dan jasa taksiran melewati beberapa tahap pengujian yang dilakukan oleh tim gemologist yang bersertifikat internasional dari organisasi terkemuka seperti GIA, AIGS, Gem-A, dan SSEF. Mereka menggunakan peralatan modern dan canggih yang disesuaikan dengan standar internasional untuk menghasilkan hasil pengujian yang akurat dan komprehensif. Alur Proses Pengujian Alur proses pengujian nasabah yang ingin membutuhkan jasa layanan sertifikasi dan nilai taksir batu mulia dan emas meliputi pembuatan Customer Information System (CIF) dengan membawa KTP dan barang pengujian ke G-Lab Pegadaian. Kemudian, nasabah akan menandatangani Bukti Penyerahan Objek Sertifikasi/Taksiran. Selanjutnya, barang nasabah akan diuji oleh gemologist selama 1-3 Minggu. Lalu, nasabah akan diinformasikan jadwal pengambilan barang pengujian serta invoice pembayaran jasa layanannya. Terakhir, pegawai G-Lab akan memberikan bukti pengambilan barang yang perlu ditandatangani oleh nasabah serta memberikan hasil pengujian dan barang pengujian.   Pengujian Batu Mulia Layanan pengujian batu mulia merupakan proses identifikasi untuk menentukan keaslian, karakteristik, dan kualitas batu mulia. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, baik yang sederhana maupun yang kompleks, dan melibatkan berbagai peralatan khusus. Adapun beberapa proses identifikasi yang dilakukan dalam pengujian batu mulia, yaitu: Identifikasi fisik meliputi identifikasi bentuk, tipe cutting, dimensi, berat, dan berat jenis. Identifikasi optik menggunakan mikroskop stereo khusus gemologi untuk melihat warna, transparansi, kilap, pecahan, belahan. Refractometer untuk mengukur indeks refraksi batu mulia. Polariscope untuk melihat pola optik pada batu mulia sintetis dan natural. Spectroscope untuk melihat besar gelombang cahaya batu mulia. Dichroscope untuk melihat sifat dan warna pleokroisme batu mulia. Chelsea filter untuk melihat warna spektrum yang lolos pada batu mulia. Identifikasi lain menggunakan alat tertentu, seperti Raman Spectrometer, FTIR, HRD Diamond Analyzer, Diamond View, UV-Vis, Presidium Thermal Conductivity, GIA iD100, dan J-Screen HRD Antwerp.   Pengujian Logam Mulia Pengujian logam mulia, juga dikenal sebagai assay, adalah proses untuk menentukan kemurnian dan komposisi suatu logam mulia. Umumnya logam mulia yang diuji merupakan barang emas dan perak. Adapun beberapa proses identifikasi yang biasanya dilakukan dalam pengujian logam mulia, yaitu:   Identifikasi fisik meliputi identifikasi bentuk, dimensi, berat, dan berat jenis. Identifikasi optik menggunakan mikroskop stereo khusus gemologi untuk melihat warna, pecahan, goresan, dan indikasi kecacatan.  Identifikasi kemurnian menggunakan larutan aqua regia. Identifikasi kimia menggunakan X-ray Fluorescence spectroscopy. Identifikasi lain menggunakan alat tertentu.   Hasil Pengujian Batu Mulia dan Logam Mulia Gemstone Brief Report: Memo singkat mengenai batu mulia lepasan yang meliputi informasi warna, bentuk dan model gosokan, ukuran, berat, treatment batu yang diuji, variety dan species batu yang diuji (termasuk Natural / Sintetik). Gemstone Identification Report: Laporan batu mulia lepasan yang meliputi informasi warna, bentuk dan model gosokan, ukuran, berat, treatment batu yang diuji, fenomena batu yang diuji, kenampakan mikroskopik, variety dan species batu yang diuji (termasuk Natural / Sintetik), dan origin report untuk batu mulia safir, ruby, emerald yang natural. Diamond Grading Report: Laporan kualitas berlian sesuai kaidah 4C (Color, Clarity, Cut, dan Carat weight). Jewellery Report: Laporan hasil pengujian emas dan perhiasan baik mengandung batu mulia ataupun tidak. Taksiran Barang Emas:  Laporan karakteristik barang emas beserta nilai atau harga dari barang emas tersebut.   Sumber: Herman, R. H. (2023). SERTIFIKASI BATU MULIA: Kebutuhan Akan Sebuah Regulasi Demi Melindungi Hak Konsumen Batu Mulia Di Indonesia. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 7(1), 353-367. Putra, A. A. (2019). Kewenangan Pegadaian dalam Menerbitkan Sertifikat Batu Mulia di Indonesia. Jurnal Akta Yudisia, 4(2), 184-190. (n.d.). (2021, September 20). Layanan Kami. Laboratorium G-Lab pegadaian. https://labgemologi.pegadaian.co.id/web/page.php?slug=layanan (n.d.). (2021, June 16). Tentang Kami. Laboratorium G-Lab pegadaian. https://labgemologi.pegadaian.co.id/web/page.php?slug=tentang-kami (n.d.). (2020, April 19). Pegadaian Jasa Taksiran. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/jasa-taksiran (n.d.). (2021, September 20). Pegadaian Jasa Sertifikasi. PT Pegadaian (Persero). https://www.pegadaian.co.id/produk/jasa-taksiran